Kamis, 10 Mei 2018
SALAM REDAKSI
Salam Damai Sejahtera, para pembaca yang budiman….
Buletin dari Yayasan PenaMas Mulia edisi ke-17 kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan PenaMas Mulia dengan pihak Penderma yang budiman.
“Suara Kasih” di edisi yang ketujuh belas ini mempunyai Judul “IMAN JAMAN NOW”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk merefleksikan iman kita dan mengukur kepercayaan kita kepadaNya, apakah kita sudah penyerahan total dan bersyukur selalu kepadaNya.
“Suara Kasih" edisi yang ke-17 ini akan menyajikan Kata Pengantar, Renungan, dan Laporan Kegiatan dari YPMM.
Akhirnya semoga melalui “Suara Kasih”, komunikasi antara para pembaca, penderma, dan Yayasan PenaMas Mulia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima masukan untuk kemajuan dan pengembangan dari Buletin ini.
Redaksi “Suara Kasih”
KATA PENGANTAR
Para pembaca yang budiman, Saudara-saudariku seperjuangan di dunia ini. Kita telah melewati kuartal pertama tahun 2018, kita pasti juga mengevaluasi pendapatan dari bisnis kita dan di tengah melemahnya ekonomi di Indonesia dan di dunia. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan tantangan iman dalam dunia bisnis, seberapa dalamkah iman kita kepadaNya? Inilah proses pemurnian iman kita yang memang harus kita lalui selama kita diberi kesempatan hidup di dunia ini.
Semoga perjuangan kita dalam beriman kepadaNya akan membuahkan hasil dan menghantar kita sampai ke kehidupan kekal.
(MAVS)
Liputan Kegiatan YPMM : REKOLEKSI OUTBOUND SISWA 2018
Puji Syukur pada kepercayaan yang Tuhan berikan pada kami, sehingga kami boleh mengadakan Rekoleksi Outbound Siswa SMP pada tanggal 23-25 Februari 2018 di rumah retreat Pertapaan Karmel Ngadireso-Tumpang, Malang, selama 3 hari 2 malam.
Rekoleksi yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMP ini, diikuti oleh siswa-siswi kelas 7 sampai dengan kelas 9 SMPK Santo Mikael, SMPK Indriasana 4, dan SMPK Indriasana 7, dengan total jumlah peserta 209 orang. Rekoleksi ini kami beri judul "From Zero to Hero", yg mana bertujuan untuk mengadakan rekonsiliasi jiwa dan hati, agar mereka mempunyai kepribadian yang kuat dan tangguh, serta termotivasi untuk mempersiapkan diri sejak dini demi masa depan mereka.
Tidak terkungkung pada keadaan yang terbatas dan latar belakang yang Nol, mempunyai semangat juang yang tinggi serta selalu berserah dan bersyukur pada penyelenggaraan Ilahi adalah garis besar isi dari rekoleksi ini. Diharapkan rekoleksi ini dapat membawa penyadaran dan memberikan tekad yang baru untuk tidak berfokus pada keadaan mereka atau background orang tua mereka, tetapi berjuang meraih masa depan dengan gigih untuk merubah nasib mereka.
Renungan : IMAN JAMAN NOW
HALLELUYA KRISTUS BANGKIT, KRISTUS MULIA! Selamat Paskah sama saudaraku dalam Kristus. Adakah sukacita dalam diri kita setelah kebangkitan Kristus? Tanpa menunggu jawaban dari sama saudara, saya yakin pasti ada sukacita, karena kita tidak hanya merayakan Paskah tetapi juga mengalami Paskah.
Melihat judul di atas, setiap kita tentu sudah punya ekspektasi tersendiri bagaimana harus beriman dan mengimani serta mengamini keyakinan kita kepada Kristus. Dalam urusan iman, apa kira-kira hal yang bisa kita lakukan dan miliki seiring perkembangan jaman? Tentunya ada disposisi batin yang tidak memiliki batasan yang jelas antara harapan dan rasa pesimis terhadap pertumbuhan iman di jaman ini. Namun sebagai orang beriman kita senantiasa diajarkan untuk selalu memiliki pengharapan akan sesuatu yang lebih baik namun disamping itu ada juga perasan kuatir akan pertumbuhan iman yang diakibatkan oleh perkembangan jaman. Rasa kuatir ini tentunya akan berkurang dan menuju kea rah menghilang apabila kita menemukan setidaknya satu dari sekian banyak solusi iman. Minggu kemarin Tuhan mengingatkan kita akan pentingnya tinggal dalam Dia sebagai Pokok Anggur, terlepas dari pengalaman kehidupan “dibersihkan dan dipangkas” oleh berbagai macam persoalan, Tuhan meminta Cuma satu “TINGGALAH DALAM AKU.”
Ajakan Tuhan untuk tinggal dalam Dia sangan membutuhkan usaha dari pihak kita. Ajakan Tuhan ini ibarat menawarkan “Shelter” bagi peziarahan iman kita. Bukankah Tuhan sebenarnya sudah dan sedang menawarkan kebutuhan primer bagi jiwa kita? Apakah kita merasa butuh terhadap ajakan Tuhan di jaman yang penuh dengan kumudahan bagi kehidupan manusia ini? Lantas apa yang harus kita lakukan?
“We need to return, back to the past to save the future” karena tidak semua hal baru dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh dunia ini menyempurnakan hidup kita. Clive Staples Lewis seorang novelist mengatakan “Jika kita menemukan diri kita dengan keinginan yang tidak ada di dunia ini yang dapat memuaskan, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa kita diciptakan untuk dunia lain.” (semoga saya tidak sedang menambah permasalahan kutipan fiksi dan non fiksi di sini hahha)
Adalah sangat manusiawi bagi kita untuk mengenali ketidaklengkapan kita. Kita harus mengakui dan menyadari serta menerima kenyataan bahwa semua orang ingin mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Namun, tidak ada sesuatu pun di bumi yang memuaskan kerinduan tersebut atau ada seseorang yang telah mencapai prestasi seperti itu. Dan oleh karena itu kita sebenarnya diciptakan untuk "dunia lain" - "dunia keabadian".
Hanya melalui rahmat Tuhan dimanifestasikan dalam Tiga Keutamaan Teologis dari Iman, Harapan, dan Kasih yang bisa menghantarkan kita untuk dapat mencapai dunia lain: dunia Kebahagiaan Abadi. Jadi dalam menjawabi tuntutan iman jaman now, kita perlu kembali ke fundasi iman kita. Inilah hadiah terindah. Aku sebut hadiah agar selalu dikenang dan diamalkan serta dijaga (sama saudara bisa memberi nama juga sesuai dengan keinginan masing-masingAdapun tiga hadiah tersebut adalah; Iman memungkinkan kita untuk melihat takdir kita tentang kebahagiaan kekal. Harapan menanam dalam diri kita, keinginan untuk kebahagiaan abadi itu. kasih kemudian mendorong kita menuju kebahagiaan kekal seperti itu. Bapa menyatakan pikiran kita untuk melihat diriNya (Mat 16:17). Sang Anak membuka hati kita untuk merindukan Diri-Nya sendiri (1 Pet. 1: 3-5). Roh menggerakkan keberadaan kita untuk bersama-Nya (Gal. 5:25). Di dalam Kebahagiaan Abadi, kita menemukan Tuhan, dan di dalam Dia lah kita menemukan Kebahagiaan Abadi. Untuk memperoleh jawaban terhadap situasi iman jaman now adalah kembali kepada dasar atau fundasi yang memperkaya iman kita dalam Kristus yaitu tiga keutamaan Teologis, IMAN, HARAPAN dan KASIH dan kasihlah yang terbesar dan utama.
By : Rm. Deddy Reo, SDB
Kamis, 25 Januari 2018
SALAM REDAKSI
Halo, para pembaca yang budiman….
Buletin dari Yayasan PenaMas Mulia edisi ke 16 kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan PenaMas Mulia dengan pihak Penderma.
“Suara Kasih” di edisi yang keenam belas ini mempunyai Judul “RENCANA ALLAH”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk menyerahkan kehendak kepada Rencana Allah, karena pemeliharaan Illahi adalah yang terbaik untuk hidup kita.
“Suara Kasih” dalam edisi yang ke 16 akan menyajikan Kata Pengantar, Renungan, Laporan Kegiatan dari YPMM.
Akhirnya semoga melalui “Suara Kasih” komunikasi antara para pembaca, penderma dan Yayasan PenaMas Mulia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima masukan untuk kemajuan dari Buletin ini.
Redaksi “Suara Kasih”
KATA PENGANTAR
Memasuki tahun 2018, kita pasti sudah menyusun banyak rencana dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Dibalik rencana yang kita susun apakah kita sudah menyertakan Tuhan dalam pembuatan rencana? dan apakah kita sudah menyerahkan kehendak kita pada rencana Allah? Semoga apa yang kita rencanakan sesuai dengan kehendakNya dan apa yang kita impikan sesuai dengan impian Allah untuk hidup kita. (MAVS)
Liputan Kegiatan YPMM : RETREAT ANAK SMP KELAS VII
Sebagai bentuk pendampingan kerohanian pada siswa SMP kelas VII, pada tanggal 13-15 Oktober 2017, Yayasan PenaMas Mulia mengadakan retreat di Griya Canta Yumana-Trawas, dengan tujuan dan kerinduan untuk membawa anak-anak mengalami hidup yang berkelimpahan dengan kasih Allah, mengalami bahwa mereka dicintai Allah.
Retreat yang diikuti oleh 40 Siswa kelas VII dari SMPK Santo Mikael Surabaya, 16 Siswa kelas VII dari SMPK Indriasana 4 Surabaya dan 27 Siswa kelas VII dari SMPK Indriasana 7 Surabaya, mempunyai thema “I AM LOVED”. Retreat yang disampaikan dengan bahasa anak remaja ini dibagi dalam 6 session.
Harapan dan doa kami setelah retreat ini anak-anak dapat mempunyai hati yang baru untuk mencintai Tuhan dan sesama dan mengalami pertumbuhan dalam iman mereka dan mempunyai karakter yang baik. AMDG….
Renungan : GOD’S PLAN
Sama saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, salam Damai Natal dan bahagi Tahun Baru bagi kita semua.
Apa kabar? Doaku semoga semuanya baik-baik saja. Saya diberi kesempatan untuk mempersiapkan renungan untuk bulletin kita dengan tema ‘Rencana Tuhan’. Sangat menarik, pertama-tama bukan untuk dibahas tetapi untuk disyukuri. Setiap kita diberi kesempatan untuk mengalami rencana Tuhan dalam hidup kita bukan? Bolehkan saya mengaja kita untuk bernyanyi bersama? Kata Santo Agustinus “Bene Cantat Bis Orat” artinya yang bernyanyi dengan baik berdoa dua kali: (Jangan nyanyi dalam hati, harus mengeluarkan suara, ajak anggota keluarga bernyanyi bersama)
INDAH RENCANAMU
Indah rencanaMu Tuhan, di dalam hidupku
Walau 'ku tak tahu dan 'ku tak mengerti semua jalanMu
Dulu 'ku tak tahu Tuhan, berat kurasakan
Hati menderita dan 'ku 'tak berdaya menghadapi semua
Tapi 'ku mengerti s'karang, Kau tolong padaku
Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recanaMu
Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recanaMu
Nah setelah menyanyikan lagu ini apa yang bisa kita rasakan? Apakah ada pelepasan yang terjadi dalam diri kita? Tuhan sudah datang sang Emmanuel, tahun sudah baru 2018, jangan lagi membawa beban kehidupan di tahun-tahun yang telah lewat ke tahun yang baru ini, karena kita wajib percaya dan yakin bahwa rencana Tuhan selalu indah pada waktunya.
Sama saudaraku dalam Kristus, kemarin saya mendapat sharing dari seorang anak kalau dia sempat diajak untuk tidak berdevosi kepada Bunda Maria. Saya sedikit sedih mendengarnya mengingat ini generasi Gereja kita sudah dan sedang diarahkan untuk tidak memberi perhatian kepada peranan Bunda Maria dalam kehidupan iman generasi muda kita. Saya lantas bertanya; apa salah Bunda Maria? Kenapa Dia dimusuhi, padahal Dia Ibu Tuhan? Akhirnya saya menasihati anak ini, kalau mengikuti rencana Tuhan itu memang tidak muda tapi bukan berarti tidak bisa!
Bagi kita yang mengimani Tuhan Yesus, rencana Tuhan tidaklah cukup, kita sudah dibaptis Dalam Nama Bapa Putra dan Roh Kudus. Kita harus bertolak lebih dalam seperti Bunda Maria, yakni “to do GOD’S WILL” seperti Maria dalam “Fiat Voluntas Tua” (terjadilah padaku menurut kehendak-Mu) kata Fiat sangat berkaitan dengan Faith, jadi di tahun 2018 ini, dalam peziarahan iman kita, apapun yang kita lakukan dengan dasar kasih, apapun yang kita wartakan berdasarkan kasih, kita lakukan itu semua bukan lagi kerena rencana Tuhan saja namun lebih dari itu KEHENDAK TUHAN-LAH YANG TERJADI DALAM HIDUP KITA. Salam dan Berkatku buat sama saudaraku dan semua anggota keluarga besar PENA MAS MULIA.
By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael Surabaya)