Rabu, 14 Juni 2017

Renungan : BUKANKAH HATI KITA BERKOBAR-KOBAR?


Selamat Pesta Paskah Saudaraku! Kita sudah memasuki Minggu masa Paskah. Tuhan sudah bangkit, namun ternyata kebangkitan Tuhan belum bisa sepenuhnya dipercayai Oleh umat manusia hingga saat ini buktinya masih banyak yg meragukan Ke-Allah-an Tuhan Yesus. Pengalaman keraguan ini juga dialami Oleh murid-muridNya ketika pertama kali mereka mengetahui kalau tempat Yesus dikuburkan menjadi kosong. 

Ada berbagai alasan mengapa para murid menjadi kurang yakin akan kebangkitan Tuhan Yesus; ada yang kecewa, takut bahkan memutuskan untuk tidak mau berada di Yerusalem. Ya kedua murid dalam perjalanan ke Emaus (Lukas 24:13-35). Mereka meninggalkan kota suci Yerusalem, mereka pergi dengan perasaan kecewa, menggerutu dan sedih Karena guru mereka yang mereka agung-agungkan justeru mengalami kematian yang luar biasa kejamnya. Namun justeru dalam perjalanan ke Emaus itu lah mereka ditemanin sosok misterius dan pria misterius itu adalah Yesus namun mereka tidak mengenali dia. Mereka berbicara dengan Yesus, mereka membahas tentang Kitab Suci dari kitab Musa sampai kitab para nabi, namun mereka belum juga mengenal siapa pribadi yang berjalan bersama mereka. Mereka bahkan membahas tentang Yesus yang mengalami peristiwa kejam sebelum kematiannya. Mereka berdiskusi dengan Yesus sendiri namun mata  mereka belum terbuka dan mengenal sosok pribadi yang menemani mereka dalam perjalanan ke Emaus. Ketika hari sudah mulai gelap dan Tuhan diajak menginap dan mengambil roti, mengucap syukur lalu memecah-mecahkan roti baru mata mereka terbuka dan mengenal pribadi itu. Itu Tuhan. Hati mereka berkobar-kobar! Mereka langsung kembali Ke Yerusalem yang jaraknya 11 kilometer. Padahal hari sudah malam. Ya hari sudah malam tetapi mereka sudah menemukan terang dalam diri Kristus! Kristus cahaya dunia yg menerangi umatnya dalam peziarahan menuju kehidupan yang kekal.

Sama Saudaraku dalam Kristus setiap kita pasti pernah mengalami perjalanan ke Emaus dalam kehidupan kita. Perjalanan menjauh dari kekudusan Yerusalem kehidupan kita, kita mengeluh kita kecewa dan mengerutu, tetapi percayalah Tuhan berjalan bersama kita. Namu berjalan bersama Tuhan belumlah cukup untuk membuka mata kita agar mengenali Dia, pengetahuan kita tentang Yesus belumlah cukup untuk bisa membuka mata kita agar bisa mengenali Dia, seminar, pelajaran kitab suci serta theology juga belum lah cukup untuk mengenal Yesus apabila kita mengabaikan peristiwa Tuhan mangambil Roti mengucapkan Syukur dan membagi-bagikan di dalam perayaan Ekaristi yang kita rayakan. Hati kita tidak akan berkobar kalau kita mengabaikan encounter kita dengan Yesus dalam Ekaristi. Kita pun belum bisa kembali kepada Yerusalem kekudusan hidup kita kalau kita belum mengalami Ekaristi. Kita juga belum Akan mengalami terang yang menuntun kita kembali ke Yesusalem kekudusan hidup Kalau belum mengalami Ekaristi. Apa lagi ketika kita tidak lagi menganggap Ekaristi sebagai perjamuan di mana kita berjumpa dan mengalami kasih Tuhan!

Saudaraku yg dikasihi Tuhan, ternyata kedua murid dalam perjalanan ke Emaus itu hanya satu yang diketahui bernama Cleophas, lantas siapa pribadi yang satunya? Ini menarik untuk direnungkan! Apakah kebetulan penginjil Lukas tidak menyebutkan nya atau ada alasan lain di Balik tidak menyebutkan nama murid yang lain itu? Sama Saudaraku nama murid yang lain itu bisa saya, bisa salah satu dari kita. Tuhan selalu punya Cara untuk menyatakan kasihnya kepada kita. Di saat kita menjauh dari kekudusan, di saat kita fokus pada Emaus kita masing-masing, di saat kita mengalami kegelapan di dalam tujuan hidup kita, ketika kita mengalami kejatuhan, justeru pada saat itu Tuhan menampakan diri dan hadir dalam Ekaristi. Dia siap mengucapkan Syukur membagi-bagikan Tubuh dan Darahnya agar hati kita terus berkobar-kobar  dalam pelayanan, dalam mendengarkan Dia, melalui sabdanya, agar dikuatkan, diteguhkan dan tidak mudah menyerah dalam perjalanan menuju Yerusalem Surgawi dan tetap menjaga kekudusan hidup serta setia mengimani Dia. Makna Paskah bagi kita adalah Ekaristi mengobarkan hati kita untuk kembali kepada kekudusan hidup. Selamat Paskah Saudaraku Tuhan Memberkati!

By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar