Rabu, 14 Juni 2017
Salam Redaksi
Halo para pembaca yang budiman….
”Selamat Paskah 2017” dan selamat menerima pembaruan karunia Roh Kudus.
“Suara kasih”, Buletin dari Yayasan PenaMas Mulia edisi ke 14 kami persembahkan kepada anda sebagai sarana komunikasi antara Yayasan PenaMas Mulia dengan pihak Penderma.
Edisi kali ini kami beri judul “BERKOBAR”, dimana kami mengajak para pembaca sekalian untuk bangkit kembali dari keterpurukan kita, karena Yesus telah bangkit mengalahkan maut, naik ke Surga dan menjanjikan Roh Kudus untuk menjadi penolong dan penghibur kita. Mari mengalahkan maut yang dapat mematahkan kasih dan semangat kita dalam perjuangan hidup ini.
Dalam edisi yang ke 14 ini, kami akan menyajikan Kata Pengantar, Renungan dan Laporan Kegiatan Rekoleksi Outbound Siswa 2017.
Akhirnya, semoga melalui Buletin “Suara Kasih” ini komunikasi antara para pembaca, penderma dan Yayasan PenaMas Mulia boleh terjalin dengan baik. Kami juga menerima masukan untuk kemajuan dari Buletin ini.
Redaksi “Suara Kasih”
KATA PENGANTAR
Di tengah situasi politik Indonesia saat ini yang sangat memprihatinkan, dimana orang benar dan berbuat kasih tidak dihargai, kita diingatkan akan Yesus Kristus yang telah mengalami semuanya itu terlebih dahulu karena cintaNya yang begitu besar kepada manusia.
Setiap merayakan Paskah, umat Kristiani mengimani bahwa Yesus menderita, mati dan bangkit dengan penuh kemuliaan. Dan tibalah saatnya kita menantikan dan merindukan Roh Kudus untuk memperbaharui iman, hati dan jiwa kita. Kita membutuhkan Roh Kudus untuk memperbaharui kasih kita kepada Tuhan dan sesama.
Semoga buletin ini boleh membawa Roh Allah yang hidup ke dalam hati semua pembaca sekalian, membuat diri kita semua menjadi terang dan garam dalam perkataan dan perbuatan untuk kemuliaanNya.
Liputan Kegiatan YPMM : REKOLEKSI OUTBOUND SISWA 2017
Puji Syukur pada penyelenggaraan Allah, kami boleh mengadakan Rekoleksi Outbound Siswa SMP pada tanggal 10-12 Februari 2017 di rumah retreat Pertapaan Karmel Ngadireso-Tumpang, Malang, selama 3 hari 2 malam.
Rekoleksi yang dikhususkan untuk siswa-siswi SMP ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 7 sampai dengan kelas 9 SMPK Santo Mikael-Surabaya, SMPK Indriasana 4, dan SMPK Indriasana 7 dengan total jumlah peserta 194 orang. Tujuan dari rekoleksi ini adalah untuk mengadakan rekonsiliasi jiwa dan hati sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, serta termotivasi untuk mempersiapkan masa depan mereka sejak dini. Rekoleksi ini kami beri judul “HOT WHEELS”.
Persiapan fisik dan mental serta kemampuan adalah isi garis besar dari rekoleksi ini yang membawa penyadaran siswa-siswi SMP untuk tidak berfokus pada keadaan mereka atau background orang tua mereka, tetapi berjuang meraih masa depan dengan gigih untuk merubah nasib mereka.
Renungan : BUKANKAH HATI KITA BERKOBAR-KOBAR?
Selamat Pesta Paskah Saudaraku! Kita sudah memasuki Minggu masa Paskah. Tuhan sudah bangkit, namun ternyata kebangkitan Tuhan belum bisa sepenuhnya dipercayai Oleh umat manusia hingga saat ini buktinya masih banyak yg meragukan Ke-Allah-an Tuhan Yesus. Pengalaman keraguan ini juga dialami Oleh murid-muridNya ketika pertama kali mereka mengetahui kalau tempat Yesus dikuburkan menjadi kosong.
Ada berbagai alasan mengapa para murid menjadi kurang yakin akan kebangkitan Tuhan Yesus; ada yang kecewa, takut bahkan memutuskan untuk tidak mau berada di Yerusalem. Ya kedua murid dalam perjalanan ke Emaus (Lukas 24:13-35). Mereka meninggalkan kota suci Yerusalem, mereka pergi dengan perasaan kecewa, menggerutu dan sedih Karena guru mereka yang mereka agung-agungkan justeru mengalami kematian yang luar biasa kejamnya. Namun justeru dalam perjalanan ke Emaus itu lah mereka ditemanin sosok misterius dan pria misterius itu adalah Yesus namun mereka tidak mengenali dia. Mereka berbicara dengan Yesus, mereka membahas tentang Kitab Suci dari kitab Musa sampai kitab para nabi, namun mereka belum juga mengenal siapa pribadi yang berjalan bersama mereka. Mereka bahkan membahas tentang Yesus yang mengalami peristiwa kejam sebelum kematiannya. Mereka berdiskusi dengan Yesus sendiri namun mata mereka belum terbuka dan mengenal sosok pribadi yang menemani mereka dalam perjalanan ke Emaus. Ketika hari sudah mulai gelap dan Tuhan diajak menginap dan mengambil roti, mengucap syukur lalu memecah-mecahkan roti baru mata mereka terbuka dan mengenal pribadi itu. Itu Tuhan. Hati mereka berkobar-kobar! Mereka langsung kembali Ke Yerusalem yang jaraknya 11 kilometer. Padahal hari sudah malam. Ya hari sudah malam tetapi mereka sudah menemukan terang dalam diri Kristus! Kristus cahaya dunia yg menerangi umatnya dalam peziarahan menuju kehidupan yang kekal.
Sama Saudaraku dalam Kristus setiap kita pasti pernah mengalami perjalanan ke Emaus dalam kehidupan kita. Perjalanan menjauh dari kekudusan Yerusalem kehidupan kita, kita mengeluh kita kecewa dan mengerutu, tetapi percayalah Tuhan berjalan bersama kita. Namu berjalan bersama Tuhan belumlah cukup untuk membuka mata kita agar mengenali Dia, pengetahuan kita tentang Yesus belumlah cukup untuk bisa membuka mata kita agar bisa mengenali Dia, seminar, pelajaran kitab suci serta theology juga belum lah cukup untuk mengenal Yesus apabila kita mengabaikan peristiwa Tuhan mangambil Roti mengucapkan Syukur dan membagi-bagikan di dalam perayaan Ekaristi yang kita rayakan. Hati kita tidak akan berkobar kalau kita mengabaikan encounter kita dengan Yesus dalam Ekaristi. Kita pun belum bisa kembali kepada Yerusalem kekudusan hidup kita kalau kita belum mengalami Ekaristi. Kita juga belum Akan mengalami terang yang menuntun kita kembali ke Yesusalem kekudusan hidup Kalau belum mengalami Ekaristi. Apa lagi ketika kita tidak lagi menganggap Ekaristi sebagai perjamuan di mana kita berjumpa dan mengalami kasih Tuhan!
Saudaraku yg dikasihi Tuhan, ternyata kedua murid dalam perjalanan ke Emaus itu hanya satu yang diketahui bernama Cleophas, lantas siapa pribadi yang satunya? Ini menarik untuk direnungkan! Apakah kebetulan penginjil Lukas tidak menyebutkan nya atau ada alasan lain di Balik tidak menyebutkan nama murid yang lain itu? Sama Saudaraku nama murid yang lain itu bisa saya, bisa salah satu dari kita. Tuhan selalu punya Cara untuk menyatakan kasihnya kepada kita. Di saat kita menjauh dari kekudusan, di saat kita fokus pada Emaus kita masing-masing, di saat kita mengalami kegelapan di dalam tujuan hidup kita, ketika kita mengalami kejatuhan, justeru pada saat itu Tuhan menampakan diri dan hadir dalam Ekaristi. Dia siap mengucapkan Syukur membagi-bagikan Tubuh dan Darahnya agar hati kita terus berkobar-kobar dalam pelayanan, dalam mendengarkan Dia, melalui sabdanya, agar dikuatkan, diteguhkan dan tidak mudah menyerah dalam perjalanan menuju Yerusalem Surgawi dan tetap menjaga kekudusan hidup serta setia mengimani Dia. Makna Paskah bagi kita adalah Ekaristi mengobarkan hati kita untuk kembali kepada kekudusan hidup. Selamat Paskah Saudaraku Tuhan Memberkati!
By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael)