Rabu, 18 Januari 2017

Renungan : WE ARE FAMILY

Selamat Natal dan Tahun Baru Saudaraku.

Adalah sebuah kebahagiaan yang besar bisa bersama lagi di tahun yang baru ini dengan semangat Natal untuk melanjutkan tugas dan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita masing-masing. Semangat ya…!

Kali ini saya mengajak sama saudara bersama dengan keluarga besar Salesian (sapaan untuk keluarga SDB) seluruh dunia untuk memberikan perhatian yang lebih kepada keluarga. Siapa itu keluarga? Kita adalah keluarga. Kita mengangkat kembali panggilan mendiang Paus Yohanes Paulus II untuk menguatkan kehadiran dan pelayanan kita kepada keluarga-keluarga. Saat ini sepuluh tahun kemudian keluarga salasian termasuk sama saudaraku yang berkarya bersama kami para romo Salesian untuk memberi diri, perhatian dan pelayanan kepada keluarga dengan tema “WE ARE FAMILY”. Ya, kita adalah keluarga. Setiap keluarga merupakan sebah sekolah kehidupan dan cinta. Mengapa? Karena memang kita tidak bisa terus berada di pinggiran sementara ada hal penting terjadi di dalam Gereja. Paus Fransiskus memanggil sebuah sinode luar biasa pada tahun 2014, suatu sinode biasa pada tahun 2015, dan dalam tahun 2016, ia telah persembahkan kita seruan apostolic luar biasa “AMORIS LAETITIA”. seruan itu merupakan sebuah undangan untuk menyadari sebuah kenyataan bahwa kita semua lahir dalam sebuah keluarga, dengan sejarahnya masing-masing, kekuatan dan keterbatasannya masing-masing. Meskipun demikiandakam tubuh sebuah keluargalah kita tumbuh dan menjadi dewasa. Marilah kita menemukan di dalam keluarga itu, meskipun berada di tengah masa-masa sulit sebuah sekolah kehidupan dan cinta.

Sebuah keluarga itu dibentuk oleh orang-orang, wajah-wajah yang kita jumpai, orang-orang yang saling memperhatikan dan saling mencintai, melindungi dan mempertahankan, kadang-kadang bahkan melalui berbagai kesulita, tetapi masih saling dapat membantu. Kita semua sesungguhnya tumbuh dalam perlindungan orangtua kita atau salah satu darinya, tergantung situasi. Ini berarti bahwa keluarga itu, dan seharusya, sebuah sekolah kehidupan dan cinta.

Keluarga merupakan sebuah tempat istimewa yang telah memberikan kita sebuah nama dan harga diri. Keluarga merupakan arena hidup di mana kita merasa dikasihi, mengalami kasih sayang, tempat kita belajar berterima kasih dan pengampunan. Keluarga merupakan tempat pertama yang membuat kita mengalami kehangatan sebagai anak-anak, bagi orang muda merupakan sebah model, dan bagi orang yang lebih tua merupakan tempat beristirahat hingga akhir hayatnya. Ini semua merupakan pengalaman menusiawi yang mendalam. Dalam cara ini ataupun yang lain kita telah mengalami semuanya. Kita tidak boleh lupa bahwa keluarga itu sendiri memiliki nilai yang mengagumkan dan simbolik. Keluarga itu mengungkapkan secara tersendiri kenyataan Allah Tritunggal, yaitu Persekutuan. Sebenarnya, ketika Allah memutuskan berbagi dengan kita dalam sejarah, dia berpikir tentang seorang Putra Manusia dan memiliki seorang wanita terberkati, yang menjadi Bunda Putera Allah. Tetapi tidak hanya itu; dia bahkan memilih sebuah keluarga supaya membantu-Nya tumbuh dan menjadi dewasa.

Pada akhirnya, kita perlu mengatakan bahwa di dalam keluarga itulah Putera Allah menjadi Manusia. Ini berarti bahwa keluarga-keluarga memiliki nilai sacramental (tanda kehadiran Allah yang nyata) yang kuat. Dia Emmanuel, Allah beserta kita.
By : Rm. Ferdinandus Reo, SDB (Kepala Sekolah SMPK. St. Mikael)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar